KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK CERPEN “MERDEKA” KARYA PUTU WIJAYA PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Keywords:
kemampuan, analisis, instrinsikAbstract
Kegiatan pembelajaran cerpen, siswa tidak hanya diarahkan untuk memahami teori seperti mengenali ciri-ciri cerpen, unsur instrinsik karya sastra (cerpen), tetapi pembelajaran sastra ini diarahkan untuk bagaimana siswa mampu menemukan unsur instrinsik yang ada terkandung dalam cerpen. Untuk itu melalui penelitian ini diharapkan siswa mampu menentukan unsur instrinsik dari sebuah karya sastra khususnya cerpen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitataif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik penugasan menentukan unsur instrinsi cerpen “Merdeka” karya Putu Wijaya. Analisis data menggunakan rumus persentase dari hasil kerja siswa. nilai rata-rata siswa kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 14 Bandar Lampung dalam menganalisis unsur instrinsik cerpen “merdeka” karya putu wijaya adalah 77.3. Kemampuan dalam menganalisis unsur instrisik yang terdiri dari tema, alur, setting, penokohan, dan amanat. Adapun jika di runut berdasarkan tingkat kemampuan terbaik yakni tema, setting, penokohan, amanat, dan alur.
References
Anggraini, Tri Riya. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Menulis Cerita Pendek Kelas X SMA Negeri 2 OKU. Jurnal Didascein, (1)1, 2-13.
Dibia, Ketut, I. (2018). Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Endraswara, Suwardi. (2010). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Widyatama.
Esten, Mursal. (2010). Kesusatraan pengantar teori dan sejarah. Bandung. Angkasa.
Keraf, Gorys. (2010). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah.
Kosasih, E. (2006). Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesustraan. Bandung: Yrama widya.
----------------. (2012). Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama widya.
Mulyadi, Yadi., Andriyani, Ani., dan Fajwah., Millatina., Aulia. (2017). Intisari Sastra Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Nuurii, Luthfi & Weni Septiani. (2018). Kritik sosial dalam Cerita Pendek berjudul “Kemarau” Karya Andrea Hirata. Jurnal Parole, (1) 4, 543-550.
Nurgiantoro, B. (2010). Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: BPSG.
_____________. (2010). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.
_____________. (2013). Teori Kritik Sastra. Yogyakarta: CAPS (Center For Academic Publishing Service)
Sadikin, Mustofa. (2010). Kumpulan Sastra IndonesiaPantun puisi majas peribahasa kata mutiara. Jakarta. Gudang ilmu.
Semi, Atar. (2013). Metode Penelitian Sastra. Bandung. Angkasa.
Sugiarto, Eko. (2013). Cara Mudah Menulis Pantun, Puisi, Cerpen. Yogyakarta:Khitah Publishing.
Suhita, Sri., dan Purwahida, Rahmah. (2018). Apresiasi Sastra Indonesia dan Pembelajarannya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sunarti. (2003). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia Berbagai. Pendekatan, Metode Teknik, dan Media Pengajaran. Bandung: Pustaka.
Surastina. (2018). Pengantar Teori Sasta. Yogyakarta: Elmatera.
Tarigan, H.G. (2001). Berbicara Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa. Bandung Angkasa.
____________________. (2013). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung. Angkasa.
Wicaksono, Andri. (2014). Pengkajian Prosa Fiksi. Yogyakarta. Garudhawaca.