ANALISIS NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL CAHAYA DI BAWAH CAHAYA KARYA HELVY TIANA ROSA, BENNY ARNAS, DAN ASMA NADIA
Keywords:
Analisis Nilai-nilai Religius, Novel Cahaya di Bawah CahayaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mencari, mendeskripsikan, dan mengidentifikasi nilai-nilai religius pada novel Cahaya di Bawah Cahaya karya Helvy Tiana Rosa, Benny Arnas, dan Asma Nadia. Melalui pemahaman terhadap nilai-nilai religius yang terdapat dalam sebuah novel, khususnya novel Cahaya di Bawah Cahaya, diharapkan pembaca (bangsa Indonesia) yang saat ini sedang mengalami krisis moral, krisis kepercayaan dan kepribadian, serta krisis jati diri dapat kembali ke jalan yang benar yang diridhai oleh Allah SWT. Untuk mencapai hal tersebut peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan isi, yaitu dengan melakukan analisis terhadap data yang berupa kalimat, paragraf, atau dialog yang mengandung nilai religius. Mengingat data yang dianalisis berupa kalimat, paragraf, atau dialog dan bersifat kualitatif, maka dalam melakukan analisa data dan untuk menarik kesimpulan akhir, peneliti tidak menggunakan rumus-rumus statistik dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai religius yang terdapat dalam novel Cahaya di Bawah Cahaya karya Helvy Tiana Rosa, Benny Arnas, dan Asma Nadia mengundang banyak religius. Di dalam novel ini hanya dicantumkan sebagian kutipsn, yakni terdapat 10 kutipan yang mengandung nilai religius Penyerahan diri, tunduk dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa, 5 Kehidupan yang penuh kemuliaan, 7 Perasaan batin yang ada hubungannya dengan rasa berdosa, 8 Perasaan batin yang ada hubungannya dengan rasa takut. Nilai religius yang terdapat dalam novel Cahaya di bawah Cahaya tersebut dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran sastra, yaitu dengan memahami dan mempelajari nilai religius yang ada dalam novel tersebut para siswa (pembaca) akan menjadi lebih dewasa, lebih arif, dan lebih bijaksana, serta dapat mengerti sekaligus memahami makna cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dalam rangka mendekatkan diri kepada Yang Maha Pencipta.
References
Aminuddin. (2009). Pengantar Apresiasi karya Sastra. Bandung: C.V.Sinar Baru.
Atmosuwito, Subijantoro. (1989). Perihal Sastra dan Religiusitas dalam Sasfra. Bandung: Sinar Baru.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Endraswara, S. (2004). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta. Pustaka Widyatama.
Hariyani. (2008). Nilai-Nilai Religius dalam Novel Ayat-ayat Cinta Karya Habiburrahman EI-Shirazy:Tinjauan Semiotik. Fakultas keguruan dan llmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. (http://etd.eprints.ums.ac.id/1148/1/a3100040122.pdf).
Helvy, Tiana Rosa dkk. (2022). Novel Cahaya di bawah Cahaya, Jakarta: Republika Penerbit.
Kosasih, E. (2011). Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Bandung: YramaWidya.
Mangunwijaya, Y.B. (1992). Sastra dan Religius.Yogyakarta:Kanisius.
Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University.
Priyatmi, ET. (2010). Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis, Jakarta: Bumi Aksara.
Santoso, P. dkk. (2004). Sastra Keagamaan dalam perkembangan Sastra lndonesia:Puisi1946-1965. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Semi, M. Atar. (1993). Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.
Suharianto. 1982. Dasar-Dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Utama.
Suroso, dkk. (2008). Kritik Sastra Teori, Metodologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Elmaterapi Publising.
Tarigan, HG. (2011). Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Wasito. (2001). Analisis Kumpulan Cerpen “Robohnya Surau Kami”. Karya A.A.Nafis. Kota Bumi: STKIP Muhammadiyah.
Wachid, Abdul. (2005). Memahami makna. Yogyakarta : Saka.
Wiyatmi. (2006). Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta. Pustaka.
Widayanti, Sri. (2004). Kajian Prosa Fiksi. Yogyakarta: Pustaka.
Zulpahnur. (1998). Teori sastra. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.