REPRESENTASI POLIGAMI DALAM NOVEL LAYANGAN PUTUS, PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN DAN SURGA YANG TAK DIRINDUKAN (TINJAUAN FEMINISME)

Abstract

Penelitian ketidakadilan gender dalam novel Layangan Putus, Perempuan Berkalung Sorban dan Surga Yang Tak Dirindukan ini mengkaji tentang ketidakadilan gender poligami terhadap perempuan dalam novel. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan dan memperoleh gambaran mengenai ketidakadilan gender poligami perempuan novel Layangan Putus, Perempuan Berkalung Sorban dan Surga Yang Tak Dirindukan dengan pendekatan feminisme. Poligami yang dialami perempuan dimana poligami ini adalah seseorang laki-laki yang menikahi seorang perempuan lebih dari satu, menomorduakan kaum perempuan, kekerasan fisik maupun psikisnya, pemukulan, penyiksaan, membentak, menghina yang mengakibatkan perempuan merasa tertekan dan terluka baik secara fisik maupun mental, serta terjadinya pelanggaran atas pengakuan hak asasiBentuk ketidakadilan gender yaitu 1) Marginalisasi, 2) Subordinasi, 3) Stereotip. Penelitian ini diharapkan bisa menambah pendaharaan kajian sastra terhadap masalah ketidakadilan gender. Penelitian ini berdasarkan ketidakadilan gender dengan pendekatan feminisme. Objek yang digunakan dalam penelitian ini novel Layangan Putus, Perempuan Berkalung Sorban dan Surga Yang Tak Dirindukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif deskriptif dengan keterlibatan langsung peneliti dalam seluruh proses, dimulai dari penetapan masalah, kajian Pustaka, pengumpulan serta pengolahan data, proses analisis, intreprestasi dan kesimpulan penelitian. Gambaran dari hasil penelitian ketidakadilan gender yang dialami perempuan yang dilakukan oleh laki-laki ada dalam novel Layangan Putus, Perempuan Berkalung Sorban dan Surga Yang Tak Dirindukan, dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran yang melatar belakangi terjadinya sebuah poligami dari novel serta mengetahui bentuk tiga ketidakadilan gender yaitu marginalisasi, subordinasi dan stereotip terhadap perempuan.