CAMPUR KODE DALAM KOMENTAR NETIZEN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM PADA AKUN “FOLKATIVE” EDISI KIRIMAN TANGGAL 8 FEBRUARI 2023
Keywords:
Analisis, campur kode, komentar, netizen, instagramAbstract
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini berkaitan dengan banyaknya campur kode, jenis dan faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam dalam 500 komentar teratas netizen pada unggahan instagram di akun “Folkative” edisi kiriman tanggal 8 Februari 2023 dengan postingan yang berjudul “DKI Jakarta bukan lagi jadi Ibu Kota Negara mulai 2024”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui, mengklasifikasi dan mendeskripsikan adanya jenis dan faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode dalam 500 komentar teratas netizen pada unggahan instagram di akun “Folkative” edisi kiriman tanggal 8 Februari 2023 dengan postingan yang berjudul “DKI Jakarta bukan lagi jadi Ibu Kota Negara mulai 2024”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang campur kode bagi para pembaca umumnya. Penelitian ini juga diharapkan mampu menambah pemahaman dan wawasan terhadap para pembaca bidang studi sosiolinguistik, terutama dalam studi campur kode. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang melibatkan peneliti secara langsung untuk mengamati objek yang sedang diteliti. Kemudian data yang terkumpul dari penelitian dideskripsikan dalam bentuk kata-kata. Adapun pengolahan data yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan data. Ditemukan hasil penelitian pada 500 jumlah komentar netizen, yaitu campur kode yang berjumlah Sembilan puluh dua, adanya tiga jenis campur kode yaitu campur kode pada tataran kata, campur kode pada tataran frasa dan campur kode pada tataran klausa, serta adanya beberapa faktor penyebab terjadinya campur kode dalam komentar tersebut yaitu faktor kebahasaan yang meliputi (1) penggunaan istilah yang lebih populer, dinilai memiliki padanan yang lebih dipahami oleh lawan tutur, (2) pembicara dan pribadi pembicara, latar belakang dari penutur (3) topik, berkaitan dengan apa yang dibahas, (4) mengekspresikan identitas kelompok, menunjukkan akan adanya kelompok orang tertentu (5) fungsi dan tujuan, memili fungsi untuk ungkapan yang berhubungan dengan tujuan tertentu, (6) menegaskan sesuatu, memastikan sesuatu benar benar terjadi dan (7) untuk membangkitkan rasa humor digunakan untuk memecahkan ketegangan atau untuk menghibur.
References
Chaer, Abdul. (2007). Leksikologi & Leksikografi Indonesia. Jakarta: PT Renika Cipta.
Chaer, Abdul dan Agustina, L. (2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Dewantara, A., K. (2015). Campur Kode dan Alih Kode Pada Interaksi Informasi Mahasiswa di Yogyakarta: Studi Kasus Pada Mahasiswa Asrama lantai Merah, Jalan Cendrawasih No. 1B. Yogyakarta: Sanata Dharma.
Fitriyanto. (2018). Peran Netizen Dalam Membentuk Opini Publik (Studi Kasus Pada siswa SMKN 4 Bekasi). Jurnal Abdimas BSI. 1 (3). https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas/article/download/4136/2542#:~:text=Netizen%20adalah%20mereka%20yang%20tergabung,berani%20menyuarakan%20pendapatnya%20dengan%20tegas. (Diakses pada 17 Juni 2023).
Hastuti. (2022). Pragmatik. Yogyakarta: K-Media.
Japri. (2021). Alih Kode Dan Campur Kode Pada Masyarakat Bilingualisme Di Desa Pekon Balak, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus: Kajian Sosiolinguistik. STKIP PGRI Bandar Lampung.
Khairul Amri, Yusni dan Dian Marisha Putri. (2019). Sosiolinguistik Analisis Interferensi Budaya Pada Media Sosial. Bandung: Manggu Makmur Tanjung Lestari.
Malabar, Sayama. (2015). Sosiolinguistik. Gorontalo: Ideas Publishing.
Modokompit, Pebrian Fransisco. (2018). Campur Kode dalam Lirik-Lirik Lagu Saykoji. Jurnal Elektrik Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi 1 (1). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jefs/article/view/23731/23386. (diakses 15 Desember 2022).
Moleong, Lexy J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyati. (2017). Terampil Bahasa Indonesia: Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta Timur: Prenada Media.
Mustikawati, Diyah Atiek. (2015). Alih Kode dan Campur Kode antara Penjual dan Pembeli (Analisis pembelajaran Berbahasa Melalui Studi Sosiolinguistik). Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran. Vol. 3 No 2. https://journal.umpo.ac.id/index.php/dimensi/article/view/154/0. (diakses 15 Desember 2022).
Novedo, N., & Linuwih, E. R. (2018). Alih Kode dan Campur Kode yang digunakan Sarah Sechan dan Cinta Laura di acara Sarah Sechan Talk Show. Seminar Nasional Ilmu Terapan (SNITER) Vol.1 (1). https://widyakartika.ac.id/index.php/sniter/article/view/94 (diakses 5 Januari 2023).
Rohmani, Siti., Fuady, Amir. (2013). Analisis Alih Kode dan Campur Kode pada Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi. BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya. 2 (1). https://www.neliti.com/id/publication/54301/analisis-alih-kode-dan-campur-kode-pada-novel-negeri-5-menara-karya-ahmad-fuadi (diakses 14 Februari 2022).
Rokhman, Fathur. (2013). Sosiolinguistik Suatu Pendekatan Pembelajaran Bahasa dalam Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setyaningrum, Arta (2019). Jenis, Bentuk, Dan Faktor Penyebap Campur Kode Dalam Perbincangan Pengisi Acara “Ini Talkshow” Di Net TV. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. https://123dok.com/document/q29p7mrz-jenis-bentuk-faktor-penyebab-perbincangan-pengisi-talkshow-repisitory.html. (Diakses pada 17 Juni 2023).
Sharestani, Raisa. (2011). Campur Kode dalam Buku Kampus Kabelnaya Karya Koesalah Soebagyo toer. Universitas Indonesia. https://lib.ui.ac.id/file?=digital/20232951/s238-campur%20kode.pdf. (diakses 10 September 2022).
Suandi, I Nengah. (2014). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, H. G. (2015). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Yuliati. (2018). Analisis Campur Kode Dalam Percakapan Siswa Di Ruang Kelas SMK Negeri 1 Kalianda Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019. STKIP PGRI Bandar Lampung.